Kabar Lamongan – Mudik Lebaran bukan hanya identik dengan THR, tetapi juga dengan berbagai jajanan khas yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan. Salah satu camilan yang banyak diburu saat Lebaran adalah wingko Babat, jajanan khas dari Lamongan yang sudah dikenal luas.
Wingko Babat sejatinya berasal dari Kecamatan Babat, Lamongan. Selain dikenal dengan kuliner khas seperti soto ayam, tahu campur, dan sego boranan, Lamongan juga terkenal berkat jajanan tradisional ini.
Saat ini, produksi wingko tidak hanya terpusat di Babat, tetapi sudah berkembang pesat di Kota Lamongan, menjadikannya lebih mudah ditemukan oleh pemudik tanpa harus jauh-jauh ke Babat.
Saat Lebaran, terutama pada H+3, banyak pemudik yang melintas di Lamongan sengaja berburu wingko untuk dijadikan oleh-oleh. Jalan Panglima Sudirman menjadi salah satu pusat penjualan wingko dengan berbagai varian rasa, mulai dari original, ketan hitam, hingga rasa unik seperti durian dan pandan.
Stand-stand wingko di kawasan ini tampak ramai dengan antrean pembeli yang ingin membawa pulang camilan khas tersebut. Bambang (60), salah satu produsen wingko di Lamongan, mengungkapkan bahwa selama arus balik Lebaran, penjualannya meningkat hingga lima kali lipat dibanding hari biasa.
“Biasanya saya hanya menghabiskan sekitar 2 hingga 4 kg adonan wingko dalam sehari, tapi sekarang bisa sampai 25 kg,” ujarnya, Kamis (3/4/2025).
Harga wingko yang dijual Bambang bervariasi, mulai dari Rp 28.000 per boks untuk rasa original, sementara varian lain seperti pandan dan durian dibanderol Rp 30.000 per boks.
Husnul (50), seorang pemudik asal Pekanbaru, mengaku sengaja mampir ke Lamongan untuk membeli wingko sebagai oleh-oleh.
“Rasanya unik dan lezat. Mumpung lewat Lamongan, sekalian beli untuk dibawa pulang,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Kadek (50), pemudik asal Bali, yang membeli wingko untuk keponakannya.
“Cita rasanya pas di lidah saya, jadi sengaja mampir,” tuturnya.
Dengan lonjakan permintaan wingko Babat selama musim mudik, para produsen wingko berharap tren ini bisa berlanjut hingga setelah Lebaran.
“Kami ingin penjualan tetap stabil, bahkan di hari-hari biasa. Semoga permintaan terus meningkat,” harap Bambang.
Para produsen wingko di Lamongan, khususnya di kawasan Jalan Panglima Sudirman, memastikan produk mereka dibuat dari bahan berkualitas agar tetap awet hingga sampai di tangan pembeli di kota tujuan.
Dengan inovasi varian rasa, wingko Lamongan semakin diminati oleh masyarakat, menjadikannya oleh-oleh khas yang wajib dibeli saat melintas di daerah ini.
Tidak ada komentar