Kabar Lamongan – Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2025 kembali digelar di Watungkal Edupark Sendangagung (WES), Kecamatan Paciran, Rabu (30/07/2025) malam. Acara tahunan ini menjadi ajang promosi potensi lokal Desa Sendangagung yang dikenal kaya akan budaya pesisir Pantura Lamongan.
Tahun ini, festival menggabungkan dua pesona utama, yakni kuliner tradisional Sego Muduk dan parade batik lokal dalam kirab spektakuler. Sebanyak 44 maskot tematik ditampilkan, menarik ribuan pengunjung yang memadati kawasan WES untuk menikmati suguhan budaya dan kearifan lokal yang disajikan secara meriah.
Sebagai wujud pelestarian kuliner khas, panitia membagikan seribu porsi Sego Muduk gratis kepada masyarakat. Makanan tradisional ini terkenal dengan racikan rempah khas dan penyajian unik yang merepresentasikan cita rasa pesisir utara Lamongan.
Tidak hanya kuliner, festival ini juga menjadi panggung bagi pengrajin batik lokal. Berbagai motif khas Desa Sendangagung, seperti Bandeng Lele, Singomengkok, Namkatil, hingga Tari Rahayuning Sendangagung, dipamerkan dalam parade.
Karya-karya tersebut lahir dari proses kreatif warga yang selama ini mendapatkan pendampingan dan pelatihan desain agar batik lokal semakin berdaya saing.
Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi keberlanjutan festival budaya ini. Ia menyebut konsistensi Desa Sendangagung dalam mengelola potensi lokal melalui sektor kreatif patut menjadi contoh bagi desa-desa lain di Lamongan.
“Pemkab Lamongan memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi Desa Sendangagung dalam melestarikan budaya dan mengembangkan potensi lokal melalui sektor kreatif,” ujarnya.
Dirham menambahkan, pengelolaan budaya tidak hanya cukup dijaga, tetapi juga harus diberdayakan agar memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Festival ini berhasil membranding potensi lokal, mulai dari kuliner Sego Muduk hingga batik khas Sendangagung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangagung, Panut Supodo, menegaskan bahwa festival ini merupakan bentuk kontribusi nyata desa dalam mendukung pembangunan Lamongan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui penguatan sektor kreatif, kami ingin melestarikan budaya sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Festival Sego Muduk dan Batik Carnival kini menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Lamongan. Dengan dukungan pemerintah daerah, Desa Sendangagung terus berinovasi dan menjaga warisan lokal agar semakin dikenal di tingkat Jawa Timur hingga nasional.
Tidak ada komentar