Unisda Lamongan dan BP2MI Sinergi Cetak Lulusan Siap Bersaing di Pasar Global

nabila
28 Mei 2025 06:47
Pendidikan 0 24
3 menit membaca

Kabar Lamongan – Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan terus membuktikan komitmennya dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di kancah global.

Upaya tersebut diwujudkan lewat kolaborasi strategis bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dengan fokus pada pengembangan kurikulum global yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja internasional.

Kerja sama ini dimulai dengan diskusi terbatas yang menghadirkan Staf Ahli Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Prof. Moch Chotib, dan Kepala BP3MI Jawa Timur, Gimbar Ombai Halawarnana, di ruang rapat rektorat Unisda pada Selasa (27/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Prof. Chotib menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam menyelaraskan dunia pendidikan tinggi dengan dinamika migrasi kerja profesional.

“Perguruan tinggi perlu mengambil peran strategis dalam ekosistem perlindungan serta pemberdayaan pekerja migran Indonesia, misalnya lewat penerapan kurikulum berstandar internasional,” ujarnya.

Gimbar turut menegaskan bahwa perguruan tinggi miliki peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja di luar negeri secara legal, profesional, dan bersertifikat.

“Kemitraan antara pemerintah dan institusi pendidikan tinggi menjadi sangat penting untuk merespon tantangan global dalam bidang ketenagakerjaan,” ujar Gimbar.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Senat, Rektor, serta jajaran pimpinan Unisda dan fakultas, termasuk Kepala SMK NU 1 Karanggeneng. Tak hanya melibatkan dosen dan pengelola prodi, sejumlah mahasiswa juga ambil bagian aktif dengan menyampaikan ide dan pandangan mereka.

Tanggapa positif datang dari Prof. M. Arif Hasbullah, Guru Besar Ilmu Hukum Unisda sekaligus Ketua KPPU RI periode 2022-2024.

Ia menegaskan bahwa isu perlindungan pekerja migran tidak hanya menyangkut kebijakan dan birokrasi, tetapi juga berkaitan dengan keadilan sosial dan hak asasi manusia, yang harus direspons secara ilmiah dan kritis.

“Dengan kapasitas akademik yang dimiliki, perguruan tinggi bisa turut berperan aktif mendorong terwujudnya pelindungan yang lebih adil bagi pekerja migran. Sebagai wujud komitmen nyata, kami siap membentuk Pusat Studi Pelindungan Pekerja Migran di UNISDA,” ujar Prof. Afif, yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur.

Melalui forum ini, berbagai langkah strategis mulai disusun, seperti pengembangan kurikulum berbasis kompetensi global, penyusunan modul pelatihan pra-keberangkatan, pendirian Pusat Layanan Karier Internasional, hingga peningkatan literasi tentang migrasi aman di kalangan sivitas akademika.

Rektor Unisda, Muhammad Hafidh Nashrullah, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan lulusan Unisda tidak hanya unggul di tingkat lokal, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi di panggung global.

“Tentu saja dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan semangat kebangsaan,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, Unisda dan BP2MI akan meresmikan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), sebagai bentuk nyata dari program-program yang telah dirancang.

Tahap awal implementasi akan mencakup pelatihan intensif, sosialisasi migrasi aman, serta integrasi materi ketenagakerjaan internasional ke dalam kurikulum.

“Insiatif ini merupakan bentuk kontribusi Unisda dalam mendukung program nasional pengiriman tenaga kerja profesional ke luar negeri secara terhormat, sekaligus menciptakan peluang karier internasional bagi para mahasiswa,” ujar Hafidh.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *