TMMD ke-124 Resmi Ditutup, Bupati Lamongan Pastikan Pembangunan Berlanjut

mariana
4 Jun 2025 08:47
Desa 0 17
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi bersama Irdam V/Brawijaya Brigjen TNI Ramli secara resmi menutup program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang telah berlangsung selama satu bulan di Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Rabu (04/06/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menegaskan bahwa upaya pembangunan infrastruktur di daerah tersebut tidak berhenti pada TMMD saja, melainkan akan terus dilanjutkan demi mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami akan melanjutkan perawatan dan normalisasi sejumlah waduk sebagai kelanjutan dari program TMMD ini. Jalan menuju Manyar juga sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pembangunan dari Desa Kebalankulon ini akan memberikan dampak bagi desa-desa sekitar. Semangat dari hasil pembangunan ini harus bisa dirasakan lebih luas. Ini juga sejalan dengan program pembangunan yang sedang kami jalankan,” kata Pak Yes.

Sementara itu, Brigjen TNI Ramli memberikan apresiasi atas sinergi antara Kodim 0812 Lamongan dan Pemerintah Kabupaten Lamongan yang dinilainya berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat melalui TMMD.

“Di Jawa Timur, penutupan TMMD ke-124 mencakup berbagai program seperti pengaspalan, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan lainnya. Di Lamongan, yang paling menonjol adalah pembangunan rabat beton, RTLH, dan saluran air. Meski saluran air ini dimanfaatkan oleh warga Kebalankulon, wilayah timur desa tersebut juga turut merasakan manfaatnya. Apalagi saat musim kemarau, saluran ini sangat dibutuhkan,” jelas Brigjen Ramli.

Keberhasilan TMMD di Lamongan tak lepas dari kolaborasi antara Pemkab Lamongan, Kodim 0812, Baznas Lamongan, serta berbagai organisasi lainnya. Program ini melahirkan sejumlah pembangunan fisik, seperti rabat beton sepanjang 690,2 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 20 cm, pembangunan jalan poros dalam desa sepanjang 137,5 meter dengan lebar 4,5 meter dan tinggi 15 cm.

Tidak hanya itu, sejumlah pembangunan lain juga dilakukan, yakni pembangunan 10 unit RTLH lengkap dengan MCK, tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 75 meter dengan lebar 50 cm dan tinggi 1,5 meter, serta pembangunan fasilitas lapangan olahraga dan lima titik irigasi perpompaan (Irpon).

Tak hanya pembangunan fisik, masyarakat Kebalankulon juga mendapatkan pembekalan dalam bidang ketahanan pangan, seperti penyuluhan budi daya ikan lele dan bantuan 2.000 ekor benih lele, sosialisasi pangan terpadu, pelayanan perizinan usaha melalui Nomor Induk Berusaha (NIB), dan 28 kegiatan non-fisik lainnya.

Brigjen Ramli berharap, masyarakat terus menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

“Dukungan dari pemerintah dan TNI saja tidak cukup. Masyarakat juga harus peduli dan berperan aktif dalam menjaga hasil pembangunan demi kemajuan wilayah dan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *