Kabar Lamongan – UMKM Sueer Sorgum asal Lamongan, binaan Bank UMKM Jatim, berhasil meraih peluang pasar baru usai mengikuti misi dagang yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Lampung pada 6–7 Agustus 2025. Dari ajang tersebut, produsen olahan sorgum ini langsung mengantongi tiga pesanan penting yang membuka jalan ekspansi ke berbagai daerah.
“Alhamdulillah, dari misi dagang ini, Sueer Sorgum asal Lamongan langsung mendapat tiga pesanan yang sangat berarti bagi keberlangsungan usaha. Ini membuktikan sorgum punya pasar yang luas, mulai dari industri makanan, minuman, hingga pakan ternak,” ungkap pemilik Sueer Sorgum, Nurida Asmawati, dilansir dari beritajatim.com pada 9 Agustus 2025.
Pesanan pertama datang dari sebuah usaha katering di Tangerang yang pemiliknya berdarah Lampung. Mereka berencana memanfaatkan sorgum sebagai bahan baku menu makanan sehat. Pesanan kedua berasal dari pengusaha pakan ternak yang membeli dedak sorgum untuk diolah menjadi pakan bernutrisi tinggi.
Sementara itu, pesanan ketiga datang dari produsen kopi yang tertarik mengolah sorgum menjadi campuran kopi sorgum, menciptakan varian minuman berbasis pangan lokal yang kini tengah diminati pasar.
“Meski jumlahnya masih skala kecil, kami optimistis peluang pasar sorgum akan terus berkembang,” tambah Nurida.
Nurida sendiri merupakan nasabah Program Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) dari Bank UMKM Jatim. Program ini memberikan fasilitas pembiayaan berbunga 6% per tahun yang bisa dibayar setelah panen. PKPJ dirancang untuk mendukung sektor pertanian, hortikultura, peternakan, kelautan, perkebunan, hingga usaha agribisnis lainnya.
Selain Sueer Sorgum, UMKM binaan lain yang turut serta adalah CV Bintang Anugrah asal Mojokerto, yang menawarkan produk krecek renyah dan tahan lama. Usaha milik Arik Agustiani ini merupakan nasabah program Kusuma (Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat), fasilitas kredit dengan tenor hingga 8 tahun dan bunga minimal 1,2% per bulan.
Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, yang mendampingi langsung kedua UMKM tersebut, menegaskan komitmen bank untuk mendukung pelaku usaha lokal menembus pasar luar daerah.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penyalur kredit, tetapi sebagai mitra strategis yang mendampingi UMKM hingga ke panggung promosi. Keberhasilan mitra binaan menjadi penyemangat kami untuk terus memberdayakan pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Irwan.
Misi dagang ke Lampung ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan ini mencatat total transaksi lebih dari Rp1 triliun, dengan komoditas unggulan meliputi produk pertanian dan olahannya, hasil kelautan dan perikanan, perkebunan, industri kreatif, hingga bahan baku industri.
Sebanyak 153 pelaku usaha terlibat, terdiri dari 100 pelaku usaha asal Lampung dan 53 pelaku usaha dari Jawa Timur. Acara ini juga diwarnai penandatanganan perjanjian kerja sama lintas daerah.
Tidak ada komentar