Petani Ikan Desa Guci Hemat Biaya Produksi Lewat Pakan Terapung Mandiri

mariana
15 Sep 2025 04:37
Desa 0 13
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Saat ini, para petani ikan di Desa Guci, Kabupaten Lamongan memiliki solusi untuk mengatasi biaya pakan yang tinggi. Mereka dilatih membuat pakan ikan terapung secara mandiri melalui program pengabdian masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani ikan bisa menghemat biaya produksi yang selama ini mencapai 60-70% dari total pengeluaran.

Inisiatif ini digagas oleh Dona Wahyuning Laily, dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, yang melibatkan akademisi. pemerintah desa, serta para pembudidaya ikan. Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan bahan baku lokal, seperti hasil samping perikanan dan limbah pertanian untuk menciptakan pakan berkualitas.

Pakan terapung ini tidak hanya lebih ekonomis secara biaya, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Bahkan, pakan ini dinilai lebih mudah dikonsumsi ikan, sehingga tidak mencemari air karena tidak banyak pakan yang tersisa di dasar kolam.

Salah satu petani ikan Desa Guci, Akhyar, mengaku terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Dengan pelatihan ini, kami bisa belajar membuat pakan sendiri, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan,” katanya.

Senada dengan hal itu, Kepala Desa Guci, Rizal, juga menyambut baik inovasi dalam pelatihan ini. Ia menilai, teknologi pakan terapung dapat meningkatkan taraf hidup warga dan menjaga kelestarian lingkungan.

Selain keterampilan teknik, para petani juga mendapat bekal tentang pengetahuan manajemen usaha, seperti pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran. Hal tersebut penting untuk memastikan bahwa keberhasilan budidaya ikan tidak hanya berhasil dari sisi teknis, tetapi juga bisnis.

Hasil awal program ini menunjukkan bahwa ikan patin yang diberi pakan buatan sendiri tumbuh dengan baik, dan membuat para petani optimis. Para petani juga berharap, inovasi ini bisa menyonsong ekonomi keluarga dan membuka peluang usaha baru.

“Jika peternak bisa mandiri membuat pakan, maka hasil panen patin akan lebih stabil,” ujar Akhyar.

Ke depannya, program ini diharapkan bisa ditiru oleh desa lainnya di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut penting agar sektor perikanan lokal bisa berdaya saing, berkualitas, serta bisa memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *