Kabar Lamongan – Memasuki hari ke-15 Ramadan 2025, Pasar Tingkat Lamongan masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan jumlah pengunjung. Kondisi pasar yang sepi terlihat, baik di area selatan maupun utara, bahkan banyak toko di lantai atas yang masih tutup.
Beberapa pedagang yang sebelumnya berjualan di pasar tersebut juga memilih untuk tidak kembali. Hal itu menandakan adanya kendala dalam menjalankan usaha mereka. Ratusan stand yang menjual berbagai macam kebutuhan tampak lengang tanpa serbuan pembeli.
Menurut Wakil UPT Pasar Tingkat, Edi Setiawan, sepinya pasar pada Ramadan tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama meningkatnya persaingan dengan bisnis ruko dan toko online.
Banyak pedagang yang beralih ke sistem penjualan daring atau membuka toko di ruko-ruko di sekitar kota Lamongan, yang menyebabkan daya tarik pasar tradisional semakin menurun.
“Pedagang di pasar ini kesulitan bersaing dengan harga lebih murah dan produk yang lebih baru yang dijual melalui platform online,” ujar Edi Setiawan, Sabtu (15/03/2025).
Selain faktor harga, kualitas barang di pasar juga menjadi pertimbangan pengunjung, karena seringkali dianggap kalah dibandingkan produk-produk yang dijual secara online.
Sebagai langkah mengatasi permasalahan ini, pengelola pasar telah menjalin kerja sama dengan pedagang untuk memanfaatkan Pasar Online Lamongan (POL). Namun, tantangan terbesar tetap terletak pada harga dan kualitas produk yang tidak selalu kompetitif dibandingkan barang yang dipasarkan di e-commerce dan media sosial.
Untuk meningkatkan aktivitas pasar, pengelola juga berupaya menyosialisasikan kepada pedagang yang masih menutup kiosnya agar kembali berjualan. Upaya ini dilakukan dengan memberikan arahan serta surat motivasi guna membangkitkan semangat berdagang mereka.
Selain itu, pihak pasar sempat mempertimbangkan program Bazar Ramadan, yang pernah sukses diselenggarakan pada 2015 hingga 2017. Sayangnya, program tersebut terhenti akibat kebijakan pemerintah yang melarangnya.
“Kami berharap ada kesempatan untuk mengadakan kembali kegiatan semacam itu di masa depan,” tambahnya.
Pengelola juga berharap pasar yang berlokasi di pusat kota Lamongan ini bisa kembali berkembang, meski harus menghadapi persaingan ketat dari perdagangan digital dan toko fisik lainnya.
Harapan besar juga disampaikan kepada pemerintah daerah agar dapat mendukung pasar tradisional melalui regulasi yang mampu mengurangi kompetisi dengan ruko dan toko online, serta mempermudah perizinan usaha bagi pedagang pasar.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan Pasar Tingkat Lamongan dapat bertahan dan berkembang, sehingga tetap menjadi pusat ekonomi masyarakat di Kabupaten Lamongan.
Tidak ada komentar