Kabar Lamongan – Menjelang Lebaran Idul Fitri, permintaan tiket bus malam antarkota dan antarprovinsi di Lamongan mengalami peningkatan drastis hingga 50 persen. Sejumlah agen perjalanan memprediksi lonjakan tertinggi akan terjadi pada H-4 hingga H+3 Lebaran.
Dwi, karyawan agen tiket Winris di Jalan Panglima Sudirman, Lamongan, mengungkapkan bahwa peningkatan pemesanan tiket bus sudah terasa sejak awal bulan suci Ramadan.
“Permintaan tiket bus malam untuk mudik dan arus balik naik sekitar 50 persen dibandingkan hari biasa,” ujarnya, Minggu (23/03/2025).
Pada hari biasa, jumlah pemesan tiket bus hanya sekitar 5 hingga 6 orang per hari. Namun, mendekati musim mudik Lebaran, angka tersebut meningkat menjadi 10 hingga 15 orang per hari. Pemudik dengan tujuan ke wilayah barat mayoritas menuju Jakarta, Bandung, dan Bogor, sementara ke wilayah timur lebih banyak ke Pulau Bali.
Lonjakan permintaan ini berdampak pada harga tiket, yang naik antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu dari tarif normal. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penumpang, serta biaya operasional selama periode mudik.
Meskipun harga tiket naik, antusiasme masyarakat untuk menggunakan bus tetap tinggi, dengan banyak pemudik yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari demi memastikan ketersediaan kursi.
Salah satu pemudik, Faiq, memilih bus sebagai alternatif setelah kehabisan tiket kereta api untuk perjalanan ke Banyuwangi.
“Awalnya ingin naik kereta, tetapi tiket sudah habis, jadi akhirnya memilih bus. Bersyukur tahun ini bisa pulang kampung,” tuturnya.
Fenomena lonjakan permintaan tiket bus menjelang Lebaran ini menjadi tren tahunan yang terus berulang. Para agen perjalanan mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan segera memesan tiket agar tidak kehabisan kursi saat mendekati puncak arus mudik.
Tidak ada komentar