Pemkab Lamongan Perkuat Pemberdayaan Difabel, Siapkan Festival Difabel 2025

mariana
4 Des 2025 04:34
Peristiwa 0 21
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat pemberdayaan penyandang disabilitas melalui beragam program yang membuka ruang partisipasi dan meningkatkan kualitas hidup para difabel.

Upaya tersebut diwujudkan lewat berbagai kegiatan, mulai dari lomba minat dan bakat, pelatihan keterampilan, penguatan kewirausahaan, bantuan keuangan, pengembangan bakat, hingga akses pendidikan inklusif.

Tidak hanya itu, Pemkab Lamongan juga secara konsisten mengirimkan atlet-atlet difabel untuk mengikuti ajang olahraga, seperti Pekan Paralimpik Pelajar Provinsi (Peparpeprov), sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi mereka.

Salah satu langkah konkret pemerintah daerah dalam menjamin keberpihakan kepada penyandang disabilitas adalah pembentukan Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD). Forum ini berperan sebagai wadah aspirasi sekaligus ruang partisipasi bagi difabel untuk memastikan hak-haknya terpenuhi serta mendorong terciptanya lingkungan masyarakat yang lebih inklusif.

Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025, Pemkab Lamongan akan menggelar Festival Difabel pada 9 Desember 2025 di Pendopo Lokatantra. Sejumlah perlombaan telah dipersiapkan, mulai dari menyanyi, melukis, ketangkasan, vlog, hingga fashion show. Ajang ini menjadi kesempatan bagi difabel dari berbagai wilayah untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kemampuan mereka.

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya seremoni tahunan, melainkan bagian dari rangkaian program berkelanjutan untuk memperkuat kemampuan serta kemandirian penyandang disabilitas.

“Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus mendukung pemberdayaan difabel. Karena hak dan kontribusi masyarakat harus tetap diberikan. Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang,” ujar Farah, Rabu (03/12/2025).

Selain program yang dijalankan Dinas Sosial, pemberdayaan difabel juga diperkuat melalui inovasi layanan kesehatan. Salah satunya adalah program Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) yang digagas Puskesmas Turi Lamongan.

Program ini menyediakan layanan Home Care Service (HCS) dua kali setiap minggu, pelatihan caregiver dua kali setahun, serta pemberian alat penunjang kesehatan seperti tensimeter, alat bantu mobilisasi, hingga alat laboratorium sederhana kepada sedikitnya 15 penyandang disabilitas setiap tahun.

Melalui serangkaian program tersebut, Pemkab Lamongan kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pelayanan, meningkatkan perlindungan, dan memastikan masyarakat difabel dapat hidup mandiri serta berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x