Pemkab Lamongan Matangkan Lahan Sekolah Rakyat, Tiga Titik Masih Dikaji

mariana
2 Des 2025 10:32
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mematangkan proses penyiapan lahan untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat yang akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Saat ini ada tiga titik lokasi yang tengah dikaji, yaitu di Kalikapas, Desa Sidomukti, Kecamatan Lamongan; Desa/Kecamatan Modo; dan Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan, Nalikan, menjelaskan bahwa dari tiga opsi tersebut, lahan di Kalikapas menjadi pilihan paling memungkinkan. Keputusan ini muncul setelah serangkaian rapat koordinasi dan proses penyaringan terhadap berbagai lahan yang diajukan.

“Kita sesuai perintah Bapak Presiden untuk menyiapkan lahannya. Dari sejumlah titik yang kita kaji, yang paling memenuhi syarat itu di Kalikapas. Namun, ini belum final, karena masih banyak persyaratan yang harus kita penuhi,” ujar Nalikan, Senin (01/12/2025).

Nalikan memaparkan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, mulai dari akses jalan masuk, pemadatan tanah, hingga kelengkapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Selain itu, masih dilakukan verifikasi untuk memastikan apakah lahan tersebut masuk kategori lahan sawah yang dilindungi atau tidak.

“Proses ini masih kita cukupi. Termasuk AMDAL dan verifikasi apakah lahannya ini masuk kategori lahan sawah dilindungi atau tidak. Belum ada keputusan diterima atau tidak, tetapi dukungan dari Pemkab Lamongan sudah jelas, kita siapkan lahannya,” katanya.

Sementara itu, dua alternatif lokasi lainnya di Modo dan Dradahblumbang dinilai belum memenuhi ketentuan luas minimal karena masing-masing hanya memiliki lahan sekitar 2 hingga 3 hektare. “Jadi, yang paling memungkinkan tetap di Kalikapas,” tegas Nalikan.

Saat ini Lamongan sudah memiliki Sekolah Rakyat Menengah Atas 25 (SRMA 25) yang berada satu kawasan dengan SMK Maritim di Kecamatan Brondong. Melalui rencana pembangunan Sekolah Rakyat yang baru ini, pemerintah daerah berharap akses pendidikan bagi keluarga ekonomi lemah—khususnya keluarga Desil 1 dan 2—dapat semakin merata.

Sekolah Rakyat yang direncanakan akan dibangun dalam satu kompleks ini akan menampung jenjang pendidikan mulai SD, SMP, hingga SMA.

“Saat ini siswa Sekolah Rakyat yang berada di SMK Negeri Maritim Brondong masih sekitar 70 anak. Diharapkan seluruh anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, dapat mengenyam pendidikan,” kata Nalikan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x