Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus memperkuat sektor pendidikan dengan mendukung penuh realisasi gerakan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) dan program wajib belajar (Wajar) tiga belas tahun. Kedua gerakan tersebut dinilai penting untuk membentuk karakter anak sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Lamongan.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan bahwa pembangunan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab anak, tetapi juga orang tua.
“Pemkab Lamongan hadir dan bersungguh-sungguh dalam keberhasilan realisasi gerakan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) dan wajib belajar (Wajar) tiga belas tahun,” ucapnya saat membuka seminar parenting ayah bunda di Pendopo Lokatantra, Rabu (24/09/2025).
Dukungan Pemkab diwujudkan melalui program prioritas pendidikan terintegrasi dan gratis (Perintis). Program beasiswa ini tidak hanya membantu keluarga kurang mampu agar anak-anak mereka tetap bisa bersekolah, tetapi juga bertujuan meratakan akses pendidikan untuk generasi di Lamongan.
Tahun 2025, Pemkab Lamongan mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,5 miliar untuk beasiswa Perintis. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,3 miliar.
Selain itu, Pemkab juga menggagas program wisuda tahfidz bagi seluruh pelajar di Lamongan, sebagai upaya membentuk soft power sumber daya manusia dari aspek religius.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, menjelaskan bahwa fokus forum tahun ini adalah mensosialisasikan gerakan tujuh KAIH dan Wajar 13 tahun.
Adapun tujuh kebiasaan yang dimaksud mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur lebih awal. Kebiasaan tersebut diyakini dapat menanamkan nilai positif pada anak, mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, hingga semangat belajar.
Sementara itu, program wajib belajar tiga belas tahun ditujukan untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas.
Seminar parenting itu dihadiri oleh Bunda PAUD kecamatan, Bunda PAUD desa/kelurahan, serta perwakilan orang tua anak PAUD dari masing-masing kecamatan. Hadir pula narasumber, Hermato, seorang praktisi PAUD asal Jawa Timur, yang turut membagikan materi dalam acara tersebut.
Tidak ada komentar