Panen Melimpah di Lamongan, BPJPH Jamin Kehalalan Jagung Rekayasa Genetik

nabila
10 Jun 2025 06:15
Bisnis Desa 0 13
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan Baras, menegaskan bahwa jagung hasil rekayasa genetik (PRG) dinyatakan halal. Penegasan ini disampaikannya langsung saat menghadiri panen jagung PRG di Desa Banyubang, Solokuro, Lamongan, pada Selasa (10/6/2025).

Pernyataan tersebut sekaligus membantah berbagai keraguan publik terkait kehalalan jagung PRG yang selama ini dikembangkan sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian nasional.

“Kami pastikan bahwa jagung hasil rekayasa genetik ini, termasuk benih-benihnya, halal sepenuhnya. Jadi, tidak perlu ada lagi keraguan terkait kehalalannya,” ujar Haikal di hadapan para petani dan pemangku kepentingan bidang pertanian setempat.

“Sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, saya bertanggung jawab penuh dan menyatakan dengan tegas bahwa produk ini halal,” sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa jagung termasuk dalam positive list, yakni daftar bahan yang tidak diwajibkan memiliki sertifikasi halal karena kehalalannya sudah terjamin secara substansi.

“Produk ini sudah dipastikan halal, termasuk yang masuk dalam positive list, sehingga tidak lagi memerlukan sertifikasi halal. Kehalalannya sudah jelas, sama seperti produk rekayasa genetik lainnya,” jelasnya.

Haikal menegaskan bahwa tidak seharusnya masih ada pihak yang meragukan kehalalan produk pertanian hasil rekayasa genetik (PRG). Menurutnya, teknologi ini justru membawa dampak positif bagi petani, terutama dalam meningkatkan efisiensi kerja dan hasil panen.

“Produktivitas jagung ini bisa meningkat hingga 20 persen dibandingkan varietas konvensional. Selain hasil panen yang lebih tinggi, jagung PRG juga memiliki ketahanan yang lebih baik. Alhasil, biaya operasional menjadi lebih efisien,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi seperti PRG berpotensi menjadi pilar utama dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, sebagaimana yang dicanangkan dalam visi Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, Kepala Desa Banyubang, Mohammad Rokib, menyampaikan bahwa jagung PRG telah dibudidayakan di desanya selama dua tahun terakhir, mencakup lahan seluas 10 hektare.

Meskipun harga benihnya lebih mahal sekitar 10-15 ribu per kilogram dibanding jagung biasa, hasil panennya jauh lebih tinggi, mencapai rata-rata 11,5 ton per hektare.

“Jagung PRG memiliki ketahanan lebih kuat terhadap penyakit, sehingga lebih menguntungkan bagi para petani. Jika jagung biasa membutuhkan dua hingga tiga kali penyemprotan, PRG cukup sekali di awal masa tanam,” terang Rokib.

Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, yang turut hadir dalam panen raya, menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya memperluas pemanfaatan jagung PRG ke seluruh penjuru wilayah Lamongan.

“Ini adalah solusi nyata—halal, produktif, dan efisien dari segi biaya. Kami akan terus melakukan evaluasi dengan pendekatan pentahelix, melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media,” ungkap Dirham.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *