MPLS SMPN 1 Lamongan Usung Tema Ceria Tanpa Perploncoan

mariana
14 Jul 2025 07:03
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Dentuman gong dan pelepasan burung merpati menjadi penanda dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi 370 siswa baru di SMPN 1 Lamongan pada Senin (14/07/2025).

Mengusung tema “MPLS Cihuy”, kegiatan ini dirancang untuk menghadirkan suasana ceria dan menyenangkan bagi para peserta didik baru. Hal ini sejalan dengan instruksi Kementerian Pendidikan untuk menyelenggarakan MPLS yang ramah dan bebas dari praktik perploncoan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang akrab disapa Pak Yes, menyampaikan harapannya agar MPLS tahun ini menjadi gerbang awal bagi siswa dalam mengenal dunia pendidikan yang positif dan menggembirakan.

“MPLS ramah akan memberikan semangat baru, mengenalkan lingkungan sekolah tanpa tekanan. Harapannya, siswa baru bisa lebih mudah beradaptasi dan merasa nyaman di sekolah,” ujar Pak Yes.

Tak hanya sebagai ajang pengenalan, Pak Yes juga menekankan bahwa MPLS harus menjadi media dalam menanamkan motivasi belajar dan mendorong prestasi siswa.

“Semangat belajar itu bisa dibentuk dari MPLS. Bagaimana sekolah menciptakan motivasi, itu penting agar proses belajar ke depan jadi lebih menyenangkan,” tambahnya.

Kepala SMPN 1 Lamongan, Yayuk Setia Rahayu, menjelaskan bahwa MPLS akan berlangsung selama lima hari dengan berbagai kegiatan yang bertujuan memperkenalkan lingkungan sekolah, fasilitas, serta kegiatan ekstrakurikuler kepada para siswa.

“Kita ingin memastikan MPLS ini menjadi pengalaman pertama yang menyenangkan bagi mereka. Tidak ada perploncoan, justru kita ingin mereka merasa aman dan bersemangat,” ungkap Yayuk.

Simbolik pelepasan burung merpati dalam pembukaan MPLS pun dimaknai sebagai ajakan untuk siswa agar berani berekspresi dan mengembangkan potensi diri.

“Burung merpati yang dilepaskan melambangkan kebebasan berkreasi dan berprestasi sesuai minat dan bakat masing-masing,” jelas Yayuk.

Dengan semangat “MPLS Cihuy”, SMPN 1 Lamongan berkomitmen menjadikan lingkungan sekolah sebagai ruang yang inklusif, suportif, dan menyenangkan bagi seluruh peserta didik barunya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *