Menjelang Lebaran, Permintaan Bunga Tabur di Lamongan Melonjak

mariana
30 Mar 2025 05:54
Bisnis 0 55
3 menit membaca

Kabar Lamongan – Bulan suci Ramadan selalu membawa keberkahan, termasuk bagi para pedagang bunga tabur untuk keperluan ziarah kubur. Menjelang Idulfitri, tepatnya pada H-1, Minggu (30/03/2025), para penjual bunga musiman di Lamongan menikmati lonjakan permintaan dari masyarakat yang berbondong-bondong berziarah ke makam keluarga.

Sejak sepekan terakhir, para pedagang bunga tabur mulai bermunculan di berbagai titik strategis, seperti di Jalan Kusuma Bangsa, Basuki Rahmad, Jaksa Agung Suprapto, serta di sekitar Pasar Tingkat dan Pasar Sidoharjo.

Tidak hanya di area pemakaman dalam kota, penjual bunga di sekitar pusat perbelanjaan Kota Lamongan juga merasakan peningkatan jumlah pembeli.

Salah satu pedagang, Sutijan (56), mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai berjualan sejak Kamis (27/03/2025) lalu. Dalam sehari, ia mampu menjual hingga 100 bungkus bunga tabur dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 5.000 untuk ukuran kecil, Rp 7.000 untuk ukuran sedang, hingga Rp 10.000 untuk ukuran besar.

Memasuki H-2 dan H-1 Idulfitri, permintaan bunga tabur semakin melonjak, membuat omzet penjualannya menembus angka Rp 600.000 per hari.

Dilansir dari surya.co.id, Sutijan mengungkapkan rasa syukurnya karena pembelian bunga tabur mengalami peningkatan signifikan menjelang Lebaran.

“Permintaannya sangat tinggi menjelang Lebaran. Alhamdulillah, ini rezeki dari akhir Ramadan,” ujar Sutijan.

Bukan hanya kaum perempuan yang mendominasi bisnis ini, para pria juga turut meramaikan penjualan bunga tabur. Sutijan sendiri sudah bertahun-tahun menjalankan usaha ini menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Baginya, momen tersebut menjadi kesempatan emas untuk memperoleh keuntungan, meskipun penjualan bunga ini bersifat musiman. Setiap tahunnya, jumlah penjual bunga musiman selalu bertambah. Namun, meskipun persaingan meningkat, semua pedagang tetap mendapatkan bagian rezekinya.

Bunga tabur yang dijual umumnya dikemas dalam plastik dan terdiri dari beberapa jenis, seperti bunga mawar, daun pandan, kembang sekar, dan kembang kertas. Para pedagang tidak menanam sendiri bunga tersebut, melainkan membelinya dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali.

Harga bunga juga bervariasi di tingkat kulakan. Bunga kenanga, misalnya, dibeli dengan harga sekitar Rp 110.000 per kilogram, sedangkan bunga mawar bisa mencapai Rp 200.000 per kilogram.

Pedagang lain, Nuryati (40), yang rutin berjualan di sekitar makam Sukorejo, juga merasakan lonjakan permintaan di hari-hari terakhir Ramadan. Dalam sehari, ia bisa menjual hingga 3 kilogram bunga tabur. Ia mengungkapkan bahwa harga bunga mengalami kenaikan karena harga kulakannya juga semakin mahal.

“Penjualan paling ramai biasanya dua hari sebelum Lebaran dan puncaknya di H-1,” kata Nuryati.

Selain menjamurnya pedagang bunga, di area pemakaman juga banyak yang menawarkan jasa pembersihan makam. Layanan ini banyak diminati oleh para peziarah yang ingin makam keluarga mereka terlihat lebih bersih dan rapi saat Lebaran.

Momen menjelang Idulfitri memang membawa keberkahan bagi banyak orang, termasuk para pedagang bunga tabur di Lamongan. Tingginya minat masyarakat untuk berziarah menjadikan bisnis musiman ini sebagai sumber rezeki yang menjanjikan di penghujung Ramadan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *