Lamongan Luncurkan Berbagai Inovasi untuk Menghadapi Tantangan di Dunia Pendidikan

mariana
8 Mei 2025 10:46
Pendidikan 0 41
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Gerakan Paduraksa merupakan inovasi baru yang diciptakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik, inklusif, komprehensif, dan berkelanjutan.

Ada empat kegiatan utama yang menjadi fokus dalam gerakan ini, yaitu Sekolah Ramah Anak, Sekolah Sehat, Sekolah Adiwiyata, dan Akreditasi Perpustakaan. Kabupaten Lamongan juga memiliki Kurikulum Kulambakekal, yaitu kurikulum pertama di Indonesia yang menerapkan kearifan lokal di dalamnya.

Selain itu, Lamongan juga meluncurkan inovasi lain di bidang pendidikan, yaitu program untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, khususnya pelajar, yang diberi nama Gerlamsesaku.

Pada acara Hari Pendidikan Nasional 2025, Pemkab Lamongan juga menggelar Pameran Pendidikan 2025. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memotivasi para pendidik dan pihak sekolah dengan menghimpun seluruh lembaga pendidikan, guna saling menginspirasi dalam menciptakan inovasi pendidikan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Pak Yes, menjelaskan bahwa Pameran Pendidikan merupakan wadah bagi para siswa untuk mengekspresikan potensi yang mereka miliki.

“Pameran ini tidak hanya memberikan tempat untuk siswa menunjukkan potensi dan menumbuhkan keterampilan, tetapi juga ditujukan kepada para pendidik untuk saling berdiskusi, menginspirasi inovasi dengan sekolah lain. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Lamongan secara serentak,” ujar Pak Yes seperti dilansir dari Dinas Kominfo Jatim, Selasa, 6 Mei 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif, juga menerangkan bahwa pameran yang diadakan beberapa waktu lalu dalam rangka peringatan Hari Pendidikan adalah salah satu program Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan untuk menjawab segala tantangan yang ada di bidang pendidikan.

Salah satu tantangan tersebut adalah kemajuan teknologi yang berpotensi menghadirkan dampak positif sekaligus negatif bagi para siswa.

“Komitmen kami adalah untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing dan unggul. Tentunya, banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah keberadaan gawai (gadget) yang mungkin menghadirkan dampak positif dan juga negatif bagi para siswa,” ujar Munif.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *