Lamongan genjot swasembada gula lewat program bongkar ratoon. (Humas/Diskominfo Lamongan).Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus memperkuat sektor perkebunan sebagai bagian dari kontribusi daerah dalam mendukung target swasembada gula nasional. Salah satu upaya yang kini menjadi fokus adalah pelaksanaan program bongkar ratoon pada tanaman tebu di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menjelaskan bahwa program bongkar ratoon merupakan kebijakan penting untuk mengganti tanaman tebu yang sudah berusia tua dan produktivitasnya menurun dengan bibit baru yang lebih unggul.
“Dalam rangka mewujudkan swasembada gula, pemerintah telah mencanangkan bongkar ratoon tahun 2025. Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produksi dan produktivitas gula,” ujarnya.
Data tahun 2025 menunjukkan bahwa produksi tebu di Lamongan mencapai 2.331.852 kuintal dengan luas tanam 3.360,941 hektare. Dari angka tersebut, produktivitas tebu berada pada rata-rata 66,3 kuintal per hektare.
Pemkab Lamongan berharap capaian ini terus meningkat melalui penerapan bongkar ratoon yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Sementara itu, tanaman tebu di Desa Tunggunjagir didominasi oleh jenis bululawang dengan total luas tanam 139,478 hektare. Jenis ini dikenal berpotensi menghasilkan panen tinggi apabila disertai peremajaan tanaman serta pengelolaan lahan yang tepat.
Selain bertujuan meningkatkan hasil panen, program bongkar ratoon juga dinilai mampu memperbaiki kualitas tanah, mengurangi risiko serangan hama, serta memperkuat kerja sama antara petani tebu dan pabrik gula. Sinergi ini diharapkan berdampak langsung pada meningkatnya kesejahteraan para petani.
Pemkab Lamongan optimistis, dengan konsistensi pelaksanaan bongkar ratoon dan dukungan semua pemangku kepentingan, sektor perkebunan tebu akan menjadi pilar penting dalam upaya mewujudkan swasembada gula nasional.
Tidak ada komentar