Lamongan Genjot Budidaya Bawang Merah untuk Perkuat Ketahanan Pangan

mariana
11 Sep 2025 04:53
Desa 0 15
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus memperkuat ketahanan pangan melalui program diversifikasi pertanian. Salah satu langkah nyata ditunjukkan lewat pengembangan budidaya bawang merah yang dipanen di Desa Sukorame, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Rabu (10/09/2025).

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, hadir bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa bawang merah kini menjadi alternatif komoditas unggulan selain padi dan tembakau.

“Di Kabupaten Lamongan tidak hanya bisa membudidayakan padi atau tembakau. Tetapi komoditas bawang merah juga bisa dibudidayakan untuk menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.

Pak Yes menambahkan, pengembangan bawang merah bukan sekadar mendukung ketersediaan pangan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi. Bawang merah termasuk dalam tiga bahan pokok yang harga pasarnya sering berfluktuasi, bersama beras dan minyak goreng. Dengan meningkatnya produksi lokal, diharapkan mampu menekan inflasi di Lamongan.

Komitmen Pemkab Lamongan terhadap petani juga terlihat dari pendampingan intensif hingga pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Pada kesempatan itu, kelompok tani di Sukorame menerima berbagai bantuan, mulai dari combine harvester padi, benih bawang merah, cultivator, pompa air, alat perajang tembakau, handtraktor rotary, hingga pembangunan jalan usaha tani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Mugito, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2025, luas panen bawang merah di Lamongan sudah mencapai 64 hektare dengan varietas unggul Bauji. Ia menilai bawang merah cukup menjanjikan karena memiliki beberapa keunggulan.

“Selain harganya tinggi, budidaya bawang merah juga tidak membutuhkan banyak air dan minim gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),” jelasnya.

Saat ini, sentra budidaya bawang merah di Lamongan tidak hanya terpusat di wilayah selatan, tetapi juga mulai berkembang ke sejumlah kecamatan lain, seperti Sekaran dan Babat. Langkah tersebut sejalan dengan visi Pemkab Lamongan dalam mewujudkan pertanian yang adaptif sekaligus berkelanjutan.

Dengan dukungan kebijakan, teknologi, serta infrastruktur yang terus diperkuat, Pemkab Lamongan optimistis diversifikasi pertanian akan menjadi solusi jangka panjang. Selain menjaga ketahanan pangan, langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *