Kreativitas Pemuda Lamongan, Sulap Rumput Liar Jadi Sumber Cuan

mariana
14 Mei 2025 11:05
Bisnis 0 29
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Seorang pemuda asal Lamongan sukses memanfaatkan tanaman gulma menjadi barang bernilai jual tinggi. Ia adalah Dio Cendana Paksi, warga Dusun Sambi, Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, yang mengolah rumput okot—sejenis tanaman liar—menjadi gelang untuk balita yang dipercaya mampu menangkal sawan.

“Di desa saya, tanaman gulma seperti rumput okot ini banyak ditemukan. Biasanya dianggap pengganggu karena dapat merusak tanaman lain,” ujar pemuda asal Lamongan yang akrab disapa Dio, Rabu (14/05/2025).

Menurut Dio, proses pembuatan gelang dari rumput okot sebenarnya cukup sederhana, tetapi tetap membutuhkan ketelatenan. Langkah awalnya adalah mengumpulkan rumput okot lalu menjemurnya hingga benar-benar kering di bawah sinar matahari. Proses ini penting agar batang rumput dapat diolah lebih lanjut.

Setelah kering, batang okot dipotong kecil-kecil menggunakan gergaji kecil, lalu setiap potongan tersebut dihaluskan dengan amplas agar permukaannya menjadi lebih halus. Potongan-potongan yang sudah rapi itu kemudian dirangkai menjadi gelang.

“Setiap potongan saya gosok satu per satu dengan sabar sampai halus, baru kemudian saya rangkai menjadi gelang,” jelas Dio.

Untuk menambah estetika, Dio juga menambahkan manik-manik hitam sebagai hiasan pada gelang buatannya. Tak hanya itu, pemesan juga bisa meminta ukiran nama pada gelang sesuai keinginan. “Kalau ukiran nama, itu tergantung permintaan dari pembeli,” tambahnya.

Gelang buatan Dio kini tak hanya laku di wilayah Lamongan, tetapi juga banyak dipesan secara daring dari berbagai daerah di Indonesia. Ia pun mengemas setiap gelang dengan plastik serta label brand agar tampak lebih profesional dan menarik.

“Harga gelang berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp25 ribu, tergantung dari tingkat kerumitan pembuatannya,” ungkapnya.

Kreativitas Dio kini mulai membuahkan hasil. Berkat inovasinya, ia mampu meraup omzet yang cukup menjanjikan setiap minggunya. Popularitas gelang rumput okot pun semakin meningkat berkat promosi lewat media sosial.

“Awalnya karena banyak rumput okot di desa, lalu saya berpikir bagaimana jika tanaman ini dijadikan gelang tolak sawan. Ternyata banyak yang tertarik,” tutup Dio.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *