Kodim 0812 Lamongan Pekuat Ketahanan Pangan Lewat Kampung dan Bukit Tidar

mariana
16 Jun 2025 10:19
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan turut mendampingi Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Lamongan.

Agenda utama dari kunjungan ini adalah peninjauan sekaligus peresmian Kampung Pandu dan Bukit Tidar yang berada di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, sebagai bagian dari program Integrated Farming System (IFS) yang dikelola oleh Kodim 0812/Lamongan.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin, 16 Juni 2025, dan dirangkai dengan pelaksanaan panen raya padi organik varietas unggulan PMJ 01 oleh Pangdam, Gubernur, dan rombongan. Panen ini menjadi simbol keberhasilan sistem pertanian yang diterapkan di wilayah tersebut, sekaligus memperlihatkan kontribusi aktif TNI AD dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa IFS merupakan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan sektor tanaman, peternakan, dan perikanan dalam satu kesatuan agroekosistem yang berkelanjutan. Ia menyoroti keunggulan Kampung Pandu yang berhasil menjalankan sistem pertanian minim residu.

“Kampung Pandu Kodim 0812/Lamongan ini memiliki sistem yang luar biasa. Hampir tidak ada limbah yang terbuang sia-sia. Kotoran sapi dan kambing diolah menjadi pupuk organik, sementara kotoran ayam digunakan sebagai media pengembangbiakan magot,” terangnya.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, turut menyampaikan apresiasinya atas hasil panen dan implementasi sistem pertanian modern di Kodim 0812/Lamongan. Menurutnya, hal ini merupakan langkah strategis TNI AD dalam meningkatkan produktivitas pangan nasional.

“IFS yang diterapkan Kodim 0812/Lamongan bukan hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga memperbaiki ekosistem. Kami berharap model ini dapat menjadi solusi efektif bagi para petani,” ujar Pangdam.

Sementara itu, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menyatakan komitmennya untuk terus menyempurnakan sistem pertanian terpadu yang telah dikembangkan. Ia menekankan pentingnya peran Babinsa dalam mendampingi para petani di wilayah binaannya guna meningkatkan hasil pertanian.

“Salah satu inovasi yang kami dorong adalah pengembangan varietas padi tahan cuaca seperti PMJ 01. Kami juga tengah mengembangkan varietas baru, yaitu padi rawa dan padi VKP (Varietas Kampung Pandu) yang masih dalam tahap penyempurnaan,” jelas Dandim.

Keberadaan Kampung Pandu yang menerapkan sistem minim residu ini diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Selain itu, varietas padi PMJ 01 diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Lamongan dan sekitarnya.

Kegiatan ini mencerminkan sinergi kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *