Bupati Lamongan, Pak Yes, menerima kunjungan dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Jawa Timur serta Perwakilan BI Jatim di Kabupaten Lamongan. (Dok.portal.lamongankab.go.id)Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan kesiapannya dalam mendukung iklim investasi melalui infrastruktur yang kian mumpuni. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur bersama Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Rabu (7/5) sore, di Command Center Pemkab Lamongan.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menilai bahwa infrastruktur yang andal menjadi daya tarik utama bagi investor. Dengan terciptanya iklim investasi yang kondusif di Lamongan, ia optimis akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Terbukti, pada tahun 2024 ini, pertumbuhan ekonomi Lamongan telah mencapai 4,81 persen.
Realisasi investasi di Lamongan juga menunjukkan tren positif. Sepanjang tahun 2024, nilai investasi telah menembus angka Rp.2.138 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.1.979 triliun.
“Kami memfasilitasi pembangunan infrastruktur pendukung guna memperkuat iklim investasi di Kota Soto. Langkah ini meliputi penyediaan akses jalan yang langsung terhubung ke kawasan pantura, peningkatan kapasitas listrik, hingga pemenuhan kebutuhan air,” ujar pemimpin tertinggi di Kota Soto.
Selain menggenjot pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga menunjukkan komitmennya dalam mempermudah proses perizinan yang transparan dan akuntabel. Hingga kini, tercatat sebanyak 2.014 investor besar dalam negeri, 107 investor menengah PMDN, serta 36 investor asing (PMA) telah menanamkan modalnya di Lamongan.
Tak hanya fokus pada kemudahan investasi, Bupati Lamongan, Pak Yes, juga mempromosikan berbagai potensi daerah yang siap dikembangkan. Salah satunya adalah sektor pertanian, yang tak hanya mengandalkan padi, tetapi juga memiliki 300 ribu hektar lahan sorgum. Tanaman sorgum kini semakin diminati pasar karena potensinya sebagai bahan pangan dan substitusi gandum.
Lamongan juga unggul di sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Berdasarkan data dari DPMPTSP Jawa Timur, Lamongan berhasil meraih peringkat pertama dalam pengembangan industri hulu pengolahan hasil laut—menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat kelautan terdepan di provinsi ini.
“Kabupaten Lamongan memiliki beragam potensi unggulan, mulai dari sektor pertanian, perikanan, kehutanan, hingga sektor lainnya. Potensi-potensi ini terus kami promosikan, termasuk saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Surabaya hari ini. Saat ini, masih tersedia sekitar ±6.128,48 hektar lahan yang dapat dikembangkan sebagai Kawasan Peruntukan Industri, yang terbesar di wilayah utara, tengah, dan selatan,” ungkapnya.
Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, menyampaikan bahwa Kabupaten Lamongan memiliki peluang besar untuk terus tumbuh sebagai daerah tujuan investasi. Letaknya yang strategis dan ketersediaan berbagai potensi menjadi nilai tambah yang menjanjikan bagi para investor.
Pada tahun 2024, Lamongan berhasil menembus 10 besar kabupaten/kota dengan capaian realisasi investasi tertinggi di Jawa Timur, berkontribusi sebesar 2,4 persen terhadap total investasi provinsi.
“Gagasan Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru menegaskan peran strategis provinsi ini sebagai pusat logistik utama di kawasan timur Indonesia serta pendorong pertumbuhan ekonomi regional. Jawa Timur juga memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai sentra industri, logistik, hingga penyedia sumber daya agro yang dapat menopang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Oleh karena itu, upaya mendorong iklim investasi perlu terus diperkuat,” ujar Dyah Wahyu.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Barik Bathaludin, menyatakan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, sektor ekonomi akan menjadi penggerak utama dalam mencapai target yang telah direncanakan. Salah satu faktor yang dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi adalah melalui peningkatan investasi.
Tidak ada komentar