Ilustrasi daging ayam mentah. (Dok. istimewa).Kabar Lamongan – H+3 Lebaran Idulfitri, harga daging ayam di Pasar Sidoharjo, Lamongan, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pedagang di pasar tersebut, yaitu Khusnul Khotimah (55).
Menurutnya, harga daging ayam jenis merah yang sebelumnya dibanderol dengan harga Rp 40.000 kini naik menjadi Rp 50.000 per kilogram. Sementara itu, untuk jenis ayam potong yang sebelumnya dihargai Rp 35.000 kini naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Sebelum Lebaran harga sudah naik, lalu tiga hari setelah Lebaran kenaikannya semakin tinggi,” ungkap Khusnul.
Ia menambahkan bahwa penjualan tahun ini sedikit sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, daya beli masyarakat semakin melemah dan terasa sekali saat ini.
Pada tahun sebelumnya, Khusnul bisa menjual hingga 6 kuintal daging dalam sehari. Namun, pada tahun ini ia hanya mampu menjual kurang lebih 4 kuintal saja setiap harinya.
Para pedagang di Pasar Sidoharjo hanya bisa mengikuti kenaikan harga bahan-bahan yang terjadi, meskipun hal itu berdampak pada penurunan jumlah penjualan.
“Kenaikan harga daging ayam ini sudah terasa sejak empat hari terakhir,” kata Khusnul.
Para pedagang berharap daya beli masyarakat segera kembali normal agar penjualan mereka meningkat. Naiknya harga bahan pokok tersebut diprediksi akan bertahan hingga sepekan ke depan.
Kenaikan harga juga terjadi pada bahan pokok lainnya, seperti telur. Harga telur yang sebelumnya Rp 24.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 29.000 per kilogram.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan, Anang Taufik, menyatakan bahwa kenaikan harga daging ayam maupun telur dipengaruhi oleh sedikitnya pasokan untuk pedagang.
“Saat ini masih suasana Lebaran, wajar saja jika harga lebih tinggi dari pasaran pada hari-hari biasanya,” kata Anang.
Tidak ada komentar