Dua Ibu Rumah Tangga Tewas Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang di Lamongan

mariana
5 Apr 2025 11:01
Peristiwa 0 58
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Sabtu (5/4/2025) pagi. Dua ibu rumah tangga, Lina (32) dan Yayuk (35), tewas setelah sepeda motor yang mereka tumpangi tertabrak Kereta Api Harina relasi Bandung–Surabaya Pasarturi yang melaju dari arah barat.

Kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 07.45 WIB, ketika kedua korban dalam perjalanan pulang dari pasar, membawa belanjaan kebutuhan rumah tangga. Mereka melintasi perlintasan rel yang memang sudah biasa digunakan warga sekitar meskipun tidak dilengkapi palang otomatis maupun penjaga.

Menurut keterangan saksi mata bernama Wahyudi, keduanya kemungkinan besar tidak menyadari keberadaan kereta api yang datang dengan kecepatan tinggi.

“Mungkin mereka kurang waspada. Nggak sadar kalau kereta sudah dekat. Suara kereta apinya kencang, tapi mereka tetap nyelonong,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Kereta Api Harina yang melaju kencang dari arah barat tidak sempat menghindar. Tabrakan keras pun tak terelakkan. Akibatnya, tubuh kedua korban terpental beberapa meter dan meninggal dunia di lokasi kejadian dalam kondisi sangat mengenaskan. Sepeda motor yang mereka kendarai juga rusak parah hingga nyaris tidak dikenali bentuknya.

Warga sekitar yang menyaksikan peristiwa itu segera berkerumun dan menghubungi pihak berwenang. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Pucuk dan tim medis datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah kedua korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa insiden terjadi di KM 17+300, antara Stasiun Pucuk dan Stasiun Surabaya Pasarturi.

“Kereta Api Harina berhenti luar biasa (BLB) di tempat kejadian untuk pemeriksaan kondisi sarana. Setelah dipastikan aman, perjalanan kereta dilanjutkan kembali pada pukul 08.03 WIB,” jelasnya.

Suami dan keluarga korban yang datang ke rumah sakit tampak terpukul. Suami Lina bahkan terlihat memeluk anaknya yang terus menangis.

“Istri saya cuma mau belanja ke pasar, bawa sayur buat makan siang,” ucapnya lirih.

Perlintasan rel tempat kejadian tersebut memang tidak dijaga dan minim pengamanan. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan lebih tinggi saat melintasi perlintasan kereta api, khususnya yang tidak dilengkapi palang pintu maupun petugas jaga.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *