Kantor Dinas Pendidikan Lamongan. (RRI/Reggie).Kabar Lamongan – Pemerintah pusat resmi menetapkan rencana penerapan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di tingkat Sekolah Dasar (SD) mulai tahun 2027 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh kebijakan tersebut sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dan daya saing generasi muda di masa depan.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Lamongan, Waji, menilai keputusan pemerintah pusat itu sebagai langkah strategis untuk membekali anak-anak dengan kemampuan dasar bahasa internasional sejak usia dini.
“Wajibnya pelajaran bahasa Inggris bagi anak SD adalah langkah bagus dari pemerintah. Harapannya, beberapa tahun ke depan anak-anak sudah bisa berbahasa Inggris meskipun belum sampai tingkat tinggi. Setidaknya, mereka tidak tertinggal dibandingkan anak-anak dari daerah lain,” ujar Waji, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sekaligus jendela dunia yang dapat memperluas wawasan anak-anak tentang kehidupan global.
“Dengan kemampuan bahasa Inggris sejak dini, pengetahuan anak-anak terhadap dunia internasional akan semakin baik. Wawasannya akan lebih luas, dan kami berharap anak-anak Lamongan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” imbuhnya.
Waji mengakui bahwa saat ini belum semua sekolah dasar di Lamongan menerapkan pelajaran bahasa Inggris. Namun, sejumlah sekolah favorit telah lebih dulu memulainya sebagai bentuk kesiapan menghadapi kebijakan nasional yang akan diberlakukan dua tahun mendatang.
“Memang belum semua sekolah melaksanakan, tetapi ada beberapa yang sudah mulai mengajarkan bahasa Inggris sejak dini. Mereka sadar betapa pentingnya bahasa ini untuk masa depan anak-anak,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa sekolah di Lamongan telah memiliki guru bahasa Inggris sendiri, meskipun status pelajaran tersebut masih bersifat pilihan dan belum menjadi kewajiban di seluruh satuan pendidikan dasar.
Terkait kesiapan pelaksanaan kebijakan tahun 2027 nanti, Dinas Pendidikan Lamongan berencana melakukan pemetaan serta pendataan tenaga pendidik dan kebutuhan guru baru di wilayahnya.
“Kesiapan di lapangan memang belum kami cek secara menyeluruh karena penerapannya masih dua tahun lagi. Namun, setelah ini tentu akan ada langkah-langkah penyiapan, baik bagi guru maupun pengawas sekolah, agar semuanya siap ketika pelajaran bahasa Inggris resmi diterapkan di SD,” jelas Waji.
Ia menegaskan, pemerintah daerah akan menyesuaikan seluruh proses rekrutmen dan penugasan guru bahasa Inggris dengan aturan serta regulasi yang berlaku, sehingga implementasinya dapat berjalan sesuai standar pendidikan nasional.
Tidak ada komentar