Dari Gerobak ke Tanah Suci: Kisah Haru Pasutri Bakso Lamongan Naik Haji

nabila
5 Mei 2025 07:57
Peristiwa 0 39
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Kebahagiaan tak terbendung dirasakan Suwito dan Sumiyati, pasangan suami istri penjual bakso asal Desa Kemlagigede, Kecamatan Turi, Lamongan. Setelah menanti sejak 2013, impian mereka menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud di tahun ini.

Yang membuat momen ini semakin istimewa adalah mereka tidak berangkat haji hanya berdua saja. “Saya berangkat bersama bapak mertua, ibu angkat, orang tua kandung, dan istri. Total ada enam orang,” ujar Suwito, Senin (5/5/2025).

Sebenernya, menurut Suwito, jadwal keberangkatan mereka baru sekitar tahun 2029 atau 2030. Namun karena orang tuanya tergolong lanjut usia, mereka mendapatkan priorotas keberangkatan. Suwito pun ikut mendampingi sebagai mahrom.

“Sebenernya saya tidak menyangka bisa berangkat haji tahun ini, karena jadwalnya seharusnya masih sekitar tahun 2029 atau 2030. Namun karena harus mendampingi ibu saya yang sudah lanjut usia, akhirnya mendapat panggilan lebih cepat. Alhamdulillah,” tuturnya.

Niat untuk berhaji telah tumbuh sejak lama dalam diri Suwito. Sejak tahun 1995, ia tekun menyisihkan hasil berjualan bakso demi mewujudkan cita-cita itu. Setelah 30 tahun penuh kerja keras dan kesabaran, akhirnya perjuangannya membuahkan hasil: bisa menapakkan kaki di Tanah Suci.

“Saya sudah berjualan bakso sejak tahun 1995 hingga sekarang. Jadi kurang lebih sudah 30 tahun. Alhamdulillah, hasilnya bisa digunakan untuk biaya naik haji,” ujar pria setengah baya itu.

Terkait persiapan, Suwito menyampaikan bahwa ia dan keluarganya telah mempersiapkan diri secara matang, baik dari segi jasmani maupun rohani. “Harapannya, kami bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar dan diberi kesehatan selama di Tanah Suci,” tutupnya penuh harap.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *