Bupati Lamongan Luncurkan Program Bantuan Modal Usaha untuk Perempuan Kepala Keluarga

mariana
12 Agu 2025 09:18
Peristiwa 0 10
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan di bawah kepemimpinan Bupati Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Pak Yes, meluncurkan program bantuan modal usaha sebesar Rp4 juta khusus bagi perempuan kepala keluarga. Bantuan ini menyasar para janda yang menjadi tulang punggung keluarga tanpa penghasilan tetap.

“Perempuan kepala keluarga sangat rentan jatuh ke dalam kemiskinan. Mereka perlu memiliki penghasilan agar mampu menghidupi keluarganya. Program bantuan modal usaha ini diharapkan dapat menjadi pintu awal menuju kemandirian,” ujar Pak Yes.

Program tersebut tidak hanya memberikan suntikan dana, tetapi juga pendampingan intensif dari dinas terkait. Penerima bantuan akan mendapatkan pelatihan keterampilan, pembukuan usaha sederhana, hingga strategi pemasaran.

Skema ini dirancang agar modal yang diberikan tidak habis untuk kebutuhan konsumsi, melainkan berkembang menjadi usaha mikro berkelanjutan.

Jenis usaha yang dibidik pun bervariasi, mulai dari warung kelontong, katering rumahan, usaha jahit, hingga berdagang keliling. Pemkab Lamongan turut membuka akses jejaring ke perbankan daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar pelaku usaha bisa memperluas modal di masa mendatang.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Lamongan untuk menekan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan per Maret 2024, jumlah penduduk miskin tercatat 12,16% atau sekitar 146.980 jiwa. Angka tersebut menurun dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 12,42%, namun masih menjadi pekerjaan rumah serius.

Dengan garis kemiskinan yang ditetapkan sebesar Rp524.636 per kapita per bulan, banyak rumah tangga di Lamongan yang masih bertahan dengan penghasilan harian sangat terbatas.

Program bantuan modal ini juga selaras dengan semangat pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang diusung Pemkab Lamongan, seperti melalui ajang Megpreneur 2025. Dalam ajang tersebut, pelaku UMKM lokal mendapatkan pembinaan sekaligus difasilitasi untuk mengakses modal dari lembaga keuangan.

Sinergi antara modal dan pendampingan ini diharapkan menciptakan efek domino, mulai dari peningkatan pendapatan keluarga, terciptanya lapangan kerja baru, hingga pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Pak Yes, kunci keberhasilan terletak pada kombinasi keduanya.

“Modal tanpa pembinaan berpotensi cepat habis. Tetapi kalau dibekali keterampilan manajemen usaha dan dukungan pemasaran, peluang berhasil akan jauh lebih besar,” tegasnya.

Jika dijalankan secara konsisten, program ini diyakini bukan hanya mampu membantu perempuan kepala keluarga keluar dari jerat kemiskinan, tetapi juga melahirkan gelombang pengusaha mikro tangguh di Lamongan. Dari tangan mereka, roda perekonomian desa akan terus berputar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *