APBD Lamongan 2026 Difokuskan untuk Sektor Strategis Demi Kesejahteraan Rakyat

mariana
10 Okt 2025 05:11
Politik 0 11
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan arah kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 akan difokuskan pada sektor-sektor strategis yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam rapat paripurna DPRD yang digelar pada Kamis (09/10/2025). Dalam nota keuangan yang dibacakan, bupati yang akrab disapa Pak Yes menuturkan bahwa penyusunan APBD 2026 bukan sekadar perhitungan angka semata, tetapi lebih menitikberatkan pada keberpihakan terhadap rakyat.

“Pada nota pengantar APBD tahun anggaran 2026, tidak hanya menerapkan hitung-hitungan angka, tetapi mengutamakan keberpihakan kepada rakyat. Semua perencanaan bernilai strategis bagi kemajuan daerah,” ujar Pak Yes.

Fokus utama APBD 2026 diarahkan pada penguatan sektor pendidikan, mulai dari peningkatan kualitas layanan, penyediaan sarana dan prasarana, hingga program beasiswa bagi pelajar berprestasi. Di bidang kesehatan, Pemkab Lamongan berkomitmen memperluas jangkauan layanan melalui program Lamongan Sehat dan Lamongan Sehat dengan Kunjungan Rumah (Laserku).

Sementara itu, sektor industri, perdagangan, dan pariwisata juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Pemkab menyiapkan langkah konkret seperti penguatan UMKM, pemberdayaan wirausaha muda, revitalisasi pasar desa, serta pengembangan destinasi wisata religius, bahari, dan budaya lewat gerakan Ramashinta.

Tidak berhenti di situ, Pemkab Lamongan juga menyiapkan penguatan ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih. Upaya peningkatan produktivitas di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan turut menjadi bagian penting dari arah kebijakan fiskal tahun depan.

Dalam nota keuangan tersebut, pendapatan daerah tahun 2026 diproyeksikan mencapai Rp3,225 triliun, dengan belanja daerah sebesar Rp3,285 triliun. Artinya, terdapat defisit sekitar Rp70,29 miliar.

Sebagai perbandingan, pada APBD tahun 2025, pendapatan daerah Lamongan tercatat sekitar Rp3,237 triliun, sedangkan belanja daerah mencapai Rp3,325 triliun.

Fokus keberpihakan kepada masyarakat ini diharapkan dapat memperkuat pondasi pembangunan daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Lamongan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x