Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di wilayah tersebut menyusut dari 27,5 persen menjadi hanya 9,4 persen.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak, mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan, Tim Penggerak PKK, hingga sejumlah organisasi lainnya.
“Pelaksanaan program kesehatan di Lamongan dilakukan secara kolaboratif agar berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujar Bupati Lamongan dalam acara Sarasehan Kesehatan memperingati Hari Bakti ke-117 IDI Lamongan, Jumat (23/05/2025).
Salah satu terobosan dalam program unggulan Lamongan Sehat adalah inisiatif Lamongan Sehat Sejahtera dengan Kunjungan Rumah (Laserku). Melalui program ini, petugas kesehatan mendatangi langsung rumah warga untuk memberikan layanan. Hingga kini, sebanyak 5.131 keluarga telah menerima manfaat dari program tersebut.
Selain keberhasilan menurunkan stunting, Yuhronur juga menyebutkan bahwa Lamongan mencatat kemajuan dalam indikator kesehatan lainnya. Indeks kesehatan daerah mencapai angka 0,843 (dalam skala 0–1), sementara angka harapan hidup warga meningkat menjadi 73,22 tahun.
“Pencapaian ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, salah satunya dengan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB IDI periode 2022–2025, Adib Khumaidi, menekankan pentingnya pemerataan distribusi tenaga medis ke seluruh daerah. Menurutnya, IDI siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merancang peta penugasan dokter.
“Penyebaran tenaga medis yang merata akan mempercepat akses pelayanan kesehatan masyarakat di berbagai wilayah,” jelas Adib.
Lebih lanjut, Pemkab Lamongan menargetkan pembangunan sektor kesehatan yang tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas SDM dan kemudahan akses layanan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tidak ada komentar