Kabar Lamongan – Peringatan Hari Buruh di Kabupaten Lamongan tahun ini berlangsung dengan nuansa yang berbeda. Alih-alih melakukan aksi turun ke jalan, kegiatan yang digelar justru berupa ujian sertifikasi profesi bagi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) desa.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Cabang Lamongan bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Desa Buana. Ujian tersebut diikuti oleh 49 peserta yang berasal dari program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), dan berlangsung selama dua hari, Kamis hingga Jumat (1–2 Mei 2025) di Kampus Universitas Islam Lamongan (Unisla).
Koordinator Pendamping Desa Kabupaten Lamongan, Iskandar, menjelaskan bahwa sertifikasi ini bertujuan untuk menjamin kompetensi para pendamping desa.
“Melalui sertifikasi ini, kami memastikan bahwa para TPP memahami dengan baik aspek perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan, hingga pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Iskandar menegaskan bahwa tugas pendamping desa tidak hanya sebatas urusan administratif. Mereka juga dituntut untuk menjadi fasilitator yang mampu mendorong masyarakat agar aktif terlibat dalam pembangunan desa.
“Ini sejalan dengan prinsip pemberdayaan masyarakat (community empowerment), di mana masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan,” tambahnya.
Ia pun berharap agar pendamping desa lain yang belum mengikuti sertifikasi bisa segera menyusul. “Ini merupakan bagian dari tanggung jawab profesional dalam bidang pemberdayaan desa,” katanya.
Iskandar menutup dengan menyampaikan bahwa peringatan Hari Buruh tahun ini menjadi momen refleksi penting bahwa pengabdian kepada masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tidak ada komentar