Ilustrasi keracunan. Puluhan warga lamongan diduga keracunan makanan hajatan. (Dok. istimewa).Kabar Lamongan – Puluhan warga Dusun Gowah, Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari acara hajatan yasinan dan tahlil yang digelar pada Selasa (16/12/2025) malam.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dari total korban, sebanyak 12 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas, 19 orang lainnya menjalani rawat jalan, serta satu korban dinyatakan meninggal dunia.
Gejala keracunan mulai dirasakan warga Kabupaten Lamongan pada Rabu (17/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Keluhan serupa terus dialami korban lainnya hingga Jumat (19/12/2025) siang.
Diketahui, hajatan tersebut digelar oleh seorang warga berinisial N untuk memperingati yasinan dan tahlil almarhum suaminya. Acara berlangsung di rumahnya di Dusun Gowah dan dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari 145 warga setempat dan sisanya berasal dari luar dusun.
Usai acara, para tamu undangan membawa pulang nasi berkat. Setibanya di rumah, makanan tersebut kemudian dikonsumsi oleh anggota keluarga masing-masing.
Tak lama setelah menyantap nasi berkat itu, sejumlah warga mulai merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Mereka mengeluhkan sakit perut, pusing, hingga muntah-muntah, yang mengarah pada dugaan keracunan makanan.
Para korban kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan awal. Pihak puskesmas menduga para pasien mengalami keracunan makanan dan hingga kini masih dalam tahap observasi.
Pada malam hajatan, tuan rumah terlebih dahulu menyajikan berbagai makanan ringan kepada tamu, di antaranya buah salak, semangka, kacang kapri, nogosari, putu ayu, onde-onde pecah, pisang, batil, bakwan, aneka gorengan, serta minuman air kemasan.
Selanjutnya, disuguhkan pula makanan berat berupa lontong lodeh, tahu dan tempe, mi kuning dan mi putih yang dicampur kubis serta wortel, sayur berbahan buah pepaya, serta lauk ayam yang dimasak oleh seorang warga bernama Muanah.
Sementara itu, isi nasi berkat yang dibawa pulang tamu terdiri dari nasi, mi kuning dan mi putih, ayam gule, kue apem, pisang, serta tambahan makanan kering. Berkat inilah yang kemudian dikonsumsi oleh anggota keluarga di rumah masing-masing.
Sejumlah korban yang mengalami gejala keracunan mendapatkan perawatan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, termasuk RSUD dr Soegiri Lamongan.
Satu korban bernama Mahmudah (52) dinyatakan meninggal dunia. Adapun korban yang dirawat di Puskesmas Turi, yakni Faidayul Alamiah (22), Gemilang Akbar (22), MS (16), FA (15), Ahmad Irfan (20), dan Zumaroh (64).
Korban yang dirawat di Puskesmas Sukodadi adalah M Asrof (23). Di Puskesmas Lamongan, korban atas nama Mu’in (33) menjalani perawatan.
Sementara itu, di Klinik Blawi Lamongan dirawat Sirojul Huda (27), di Klinik Fahmi Pucuk dirawat Soimah (28) serta seorang anak berinisial M (6), dan di RS Muhammadiyah Lamongan terdapat korban berinisial Um (11).
Salah satu korban mengaku mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat yang dibawa orang tuanya dari acara yasinan tersebut.
“Rabu (17 Desember 2025) siang saya mulai mual dan muntah, lalu tidak sadar. Tahu-tahu sudah dirawat di Puskesmas Turi,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M Hamzaid, dilansir dari Tribun Jatim Network pada Jumat (19/12/2025), menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan makanan tersebut.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dengan mengecek tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi,” kata Hamzaid.
Tidak ada komentar