Banyak Hambatan Drainase, Perkim–PU SDA Lamongan Fokus Lancarkan Aliran ke Sungai Primer

mariana
19 Nov 2025 05:09
Peristiwa 0 43
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (Perkim) Lamongan meninjau sejumlah lokasi drainase yang kerap dilanda banjir di kawasan perkotaan. Salah satunya di Kelurahan Telogoanyar, tepatnya di Jl. Andanwangi, di mana genangan air masih terlihat di jalan dan teras rumah warga.

Kepala Dinas Perkim Cipta Karya Lamongan, M. Fahrudi Ali Fikri, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeliharaan drainase secara rutin bahkan sebelum musim hujan tiba.

“Kita sudah berupaya membersihkan salurannya, ini kolaborasi antara Dinas Perkim dan Dinas PU Sumber Daya Air. Saat ini kita fokus mempercepat aliran air genangan menuju sungai,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Fahrudin menerangkan, persoalan banjir di wilayah kota selama ini dipengaruhi kondisi elevasi yang relatif rendah. Bagian perkotaan Lamongan memiliki bentuk lahan yang cekung sehingga air butuh waktu lama untuk mengalir.

“Wilayah kita ini bukan daerah pegunungan yang airnya cepat turun. Kota Lamongan ini datarannya cekung dan relatif rendah, sehingga genangan bertahan lebih lama karena debit air besar,” tuturnya.

Ia menegaskan, kunci penanganan banjir adalah memastikan air hujan dapat segera dialirkan menuju saluran primer atau sungai besar seperti Kali Veteran, Kali Kinameng, Telogo Peno, hingga kolam retensi.

“Selokannya sebenarnya sudah bagus, tapi memang harus rutin dikeruk dan dibersihkan karena endapan lumpur cukup banyak,” jelasnya.

Namun demikian, pekerjaan pengerukan drainase tidak selalu mudah. Banyak jaringan gas (jargas) serta instalasi air yang berada di jalur drainase.

“Untuk menggali itu perlu banyak pertimbangan karena di dalam drainase ada instalasi air sampai jaringan gas. Kendalanya juga banyak titik jalan yang rendah sehingga perlu penanganan khusus,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Operasi dan Pemeliharaan Dinas PU SDA Lamongan, Saiku, menuturkan bahwa kapasitas drainase di kawasan kota memang terbatas dalam menyerap air.

“Kita berupaya mempercepat aliran air ke saluran primer. Saluran primer ini jangan sampai terhambat. Faktanya, banyak hambatan terutama sampah di jalur nasional. Itu membuat kecepatan pembuangan air berkurang,” tutupnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x