Panen Raya Ketiga di Desa Plumpang, Harga Gabah Tembus Rp7.200/Kg

mariana
16 Nov 2025 09:08
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Kabupaten Lamongan kembali mencatatkan prestasi membanggakan di sektor pertanian. Desa Plumpang, Kecamatan Sukodadi, sukses menggelar panen raya padi yang ketiga kalinya dengan harga jual gabah mencapai Rp7.200 per kilogram, melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

Keberhasilan ini menambah daftar capaian Lamongan yang pada 2025 menempati posisi pertama produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) se-Jawa Timur. Berdasarkan data akumulasi penanaman sepanjang 2025, total produksi padi GKG Lamongan tercatat mencapai 904.928 ton, dengan luas panen 175.832 hektare dan provitas 7,33 ton per hektare.

Hingga 13 November 2025, total produksi padi seluruhnya sudah menembus 1.285.000 ton. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, hadir langsung dalam panen raya inbrida di Desa Plumpang pada Sabtu (15/11/2025). Ia menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.

“Pertanian di Kabupaten Lamongan terus menunjukkan hasil membanggakan. Tahun ini kita menjadi peringkat pertama produksi padi GKG se-Jawa Timur. Dan hari ini Desa Plumpang mampu melaksanakan panen raya ketiga dengan harga di atas HPP,” ujar Bupati.

Selain itu, ia juga membeberkan capaian Luas Tambah Tanam (LTT) yang kini sudah mencapai 70 persen atau 134.480 hektare, yang menjadi indikator meningkatnya produktivitas pertanian di Lamongan.

Kepala Desa Plumpang, Sutikno, turut menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Lamongan yang dinilai responsif dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian. Meski begitu, ia berharap dukungan terhadap pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta peningkatan saluran irigasi dapat terus ditingkatkan.

“Keduanya merupakan pendukung utama keberhasilan panen di wilayah kami,” katanya.

Menanggapi itu, Bupati Yuhronur, yang akrab disapa Pak Yes, menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap. Ia menekankan bahwa penguatan sektor pertanian menjadi salah satu fokus dalam RPJMD Lamongan 2025–2030 melalui program prioritas Lumbung Pangan Lamongan, yang mendorong transformasi ekonomi berbasis pertanian.

Dengan keberhasilan panen raya ketiga dan harga jual yang tinggi, Desa Plumpang menjadi contoh nyata pembangunan pertanian berkelanjutan di Lamongan. Pemerintah daerah berharap, capaian ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat posisi Lamongan sebagai daerah lumbung pangan strategis di Jawa Timur.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x