Produksi Padi Lamongan Melonjak Tajam di 2025, Predikat Lumbung Pangan Nasional Kian Kuat

mariana
5 Nov 2025 06:14
Peristiwa 0 65
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Kabupaten Lamongan kembali menegaskan posisinya sebagai lumbung pangan utama di Jawa Timur. Berdasarkan data Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur hasil pengamatan September 2025, daerah ini tercatat menempati peringkat pertama dalam produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) di seluruh provinsi.

Sepanjang tahun 2025, total produksi padi di Lamongan mencapai 904.928 ton GKG, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 776.290 ton GKG. Lonjakan ini mempertegas dominasi Lamongan sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur.

“Berdasarkan berita resmi statistik Provinsi Jawa Timur hasil pengamatan September 2025, Kabupaten Lamongan menempati posisi pertama se-Jawa Timur pada produksi padi,” ujar Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Selasa (04/11/2025).

Menurut Yuhronur, capaian gemilang tersebut merupakan buah dari konsistensi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memperkuat sektor pertanian melalui serangkaian program strategis dan kolaboratif antara pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta kelompok tani.

“Upaya itu meliputi percepatan luas tambah tanam (LTT), kemudahan akses pupuk bagi petani, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), jaminan sosial dan asuransi bagi petani, hingga pendampingan dan pelatihan berkelanjutan,” jelasnya.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menegaskan bahwa seluruh langkah tersebut tidak semata-mata ditujukan untuk mempertahankan predikat Lamongan sebagai lumbung pangan nasional, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayahnya.

“Capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak, terutama para petani yang terus berinovasi dan bersemangat menjaga ketahanan pangan nasional dari Lamongan,” pungkasnya.

Kenaikan signifikan dalam produksi padi ini menjadi bukti nyata efektivitas program pertanian berbasis inovasi dan kolaborasi daerah. Selain memperkuat posisi Lamongan dalam rantai pasok pangan nasional, keberhasilan ini juga menunjukkan ketahanan sektor pertanian daerah di tengah tantangan iklim serta keterbatasan input produksi.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x