Kabar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan resmi memulai groundbreaking atau peletakan batu pertama rehabilitasi 16 titik daerah irigasi, Selasa (23/09/2025). Kegiatan ini dipusatkan di Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, sebagai bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) tahap II tahun 2025 yang difokuskan pada penguatan ketahanan pangan nasional.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa proyek yang menelan anggaran sekitar Rp69 miliar tersebut diprioritaskan pada perbaikan saluran primer, sekunder, hingga saluran kerja menuju lahan pertanian.
“Tentu ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya, terutama dalam mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.
Langkah ini juga sejalan dengan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Tahun 2025, Lamongan ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan luas tambah tanam mencapai 193.373 hektare.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi, menambahkan bahwa seluruh pengerjaan rehabilitasi irigasi ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan. Selain itu, pemeliharaan sumber daya air juga dilakukan melalui normalisasi waduk dan embung.
Dengan adanya program ini, Pemkab Lamongan optimistis terhadap ketersediaan air irigasi bagi petani yang akan lebih terjamin, sehingga produktivitas pertanian bisa meningkat signifikan.
Adapun 16 titik irigasi yang direhabilitasi tersebar di sejumlah wilayah, meliputi Daerah Irigasi Bengawan Solo, Waduk Palangan, Waduk Paprit, Waduk Jajong, Waduk Makamsantri, Rawa Bulu, Sluis Keyongan, Waduk Bowo, Rawa Manyar, Waduk Pading, Rawa Kwanon, Waduk Takeran, Waduk Delikguno, Waduk Tuwiri, Waduk Canggah, hingga Rawa Geger.
Tidak ada komentar