Kabar Lamongan – Pengelolaan sampah di Kabupaten Lamongan terus digencarkan melalui berbagai upaya, mulai dari pemaksimalan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Bank Sampah, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Semua fasilitas tersebut memegang peranan penting dalam mengurangi volume sampah yang setiap harinya dihasilkan masyarakat.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan mencatat, rata-rata sampah yang dihasilkan dari 27 kecamatan mencapai 550 ton per hari. Untuk itu, peran TPS3R di tiap desa sangat dibutuhkan agar pengelolaan sampah berjalan maksimal.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mengatur pengurangan, penanganan, dan pengumpulan sampah mulai dari sumber hingga ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Namun, progres pembangunan TPS3R di Lamongan masih terbilang rendah. Dari total 474 desa/kelurahan, saat ini baru tersedia 21 TPS3R. Kondisi ini membuat Pemkab Lamongan berupaya memperkuat sarana lain, termasuk TPST.
Kapasitas TPST Samtaku saat ini rata-rata 60 ton per hari, dengan jumlah sampah masuk sekitar 40–45 ton per hari. Untuk mendukung kinerjanya, Pemkab Lamongan juga tengah memproses pembangunan TPST Dadapan yang diharapkan dapat mengcover wilayah pantura.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal sarana dan prasarana, melainkan juga kesadaran masyarakat. Hal itu disampaikannya saat melepas aksi bersih sampah dalam rangka peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025, Jumat (19/09/2025), di kawasan Gadjah Mada menuju sekitar Pasar Sukomulyo.
“Jumlah sampah yang cukup banyak tidak hanya diupayakan dengan memaksimalkan pengelolaannya saja, tetapi juga melalui edukasi untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik,” ujar Pak Yes—sapaan akrab Bupati Lamongan.
Dalam kebijakan strategis daerah terkait pengelolaan sampah rumah tangga, Lamongan menargetkan penanganan 70% dan pengurangan 30% pada 2024. Meski upaya sudah berjalan, realisasi di lapangan dinilai masih belum maksimal.
Oleh karena itu, peningkatan peran serta masyarakat dan penambahan fasilitas pengelolaan sampah menjadi kebutuhan penting agar sampah yang tertangani bisa meningkat.
Aksi bersih sampah di Lamongan kali ini dilaksanakan serentak mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga lingkup lainnya. Untuk mendukung kegiatan tersebut, disiapkan 3 dump truck, 10 unit tossa, dan 100 pasukan kebersihan. Armada dump truck akan menyisir wilayah Kecamatan Tikung, Babat, hingga Karangbinangun.
Tidak ada komentar