Program Makan Bergizi Gratis Diduga Jadi Pemicu Keracunan Siswa SMAN 2 Lamongan

mariana
18 Sep 2025 10:19
Peristiwa 0 28
2 menit membaca

Kabar Lamongan – Sejumlah siswa SMAN 2 Lamongan mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, pusing, hingga tubuh melemah. Mereka tampak terbaring lemas di ranjang pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Nashrul Ummah, Rabu (17/09/2025).

Anggreini, salah satu guru SMAN 2 Lamongan, menjelaskan peristiwa itu bermula sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, beberapa siswa mulai mengeluhkan kondisi tidak enak badan hingga akhirnya muntah. Pihak sekolah langsung sigap membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

“Kita tidak bisa berspekulasi karena apa, karena kita bukan dokter, sehingga kami langsung bawa ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.

Sebelum jatuh sakit, para siswa diketahui sempat mengonsumsi berbagai jenis makanan di lingkungan sekolah. Ada yang jajan di kantin, koperasi, hingga dari jatah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Ketika kami tanya, jawabannya beragam. Ada yang jajan di kantin, koperasi, dan ada yang makan dari jatah program Makan Bergizi Gratis (MBG),” tambah Anggreini.

Total ada 13 siswa SMAN 2 Lamongan yang diduga mengalami keracunan makanan. Dari jumlah tersebut, 9 siswa masih menjalani observasi medis di RS Islam Nashrul Ummah Lamongan, sementara 4 lainnya telah diperbolehkan pulang dengan status rawat jalan.

Kepastian bahwa sumber keracunan berasal dari makanan program MBG disampaikan oleh Kepala Humas dan Pemasaran RSI Nasrul Ummah, Irmayanti. Menurutnya, kasus ini terdeteksi setelah sejumlah siswa masuk rumah sakit dengan gejala serupa.

“Ini ada kasus keracunan makanan dari MBG dari SMA Negeri 2 Lamongan,” kata Irmayanti, Kamis (18/09/2025).

Dari sembilan siswa yang masih menjalani observasi, dua di antaranya diindikasikan perlu rawat inap untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan,” tambahnya.

Pihak pengelola program MBG di Lamongan dikabarkan sudah mengunjungi para korban di RSI Nasrul Ummah. Meski belum ada pernyataan resmi, kunjungan itu disebut sebagai langkah koordinasi dan penanganan lanjutan atas insiden tersebut.

“Sudah ada bapak-bapak dari pihak MBG yang datang menjenguk. Jadi, nanti mungkin ada tindak lanjut juga,” jelas Irmayanti.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *