Kabar Lamongan – Dalam upaya meningkatkan kualitas pemberitaan sekaligus menangkal penyebaran informasi tidak akurat dan hoaks, Kelompok Kerja Komunikasi Informasi dan Media (Pokja KIM) DPD LDII Kabupaten Lamongan mengadakan pelatihan jurnalistik pada Kamis (29/05/2025).
Kegiatan yang berlangsung di aula Masjid An-Nur ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai PC LDII tingkat kecamatan. Pelatihan ini mencakup berbagai materi penting seputar dunia jurnalistik, seperti dasar-dasar jurnalistik, teknik liputan dan penulisan berita, serta fotografi jurnalistik.
Ketua DPD LDII Lamongan, Agus Yudi, menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mencetak kader jurnalis yang mampu menyajikan berita secara benar dan sesuai kaidah jurnalistik.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyiapkan jurnalis-jurnalis muda yang kompeten, sehingga mampu menghasilkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab,” ujar Agus Yudi.
Agus juga menyoroti pentingnya peran jurnalistik dalam menghadapi era post-truth dan maraknya hoaks. Ia mengajak generasi muda yang memiliki minat di bidang jurnalistik untuk aktif berkontribusi dalam penyebaran informasi yang sehat.
“Hari ini, kita mengumpulkan calon-calon jurnalis dari masing-masing PC. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam meluruskan informasi yang menyesatkan,” tambahnya.
Pelatihan ini menghadirkan Zulfikar Ali, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan, sebagai narasumber utama. Ia membawakan materi tentang teknik pemberitaan yang efektif.
Selain itu, perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Lamongan juga turut hadir untuk memberikan wawasan seputar fotografi jurnalistik, guna memperkaya pemahaman peserta mengenai pentingnya aspek visual dalam sebuah berita.
Agus berharap pelatihan ini mampu menghasilkan jurnalis-jurnalis andal yang mampu memberitakan kegiatan LDII secara profesional di tiap kecamatan. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari jihad jurnalistik dalam memerangi hoaks yang meresahkan masyarakat.
“Ini adalah bentuk jihad jurnalistik. Kita ingin menciptakan insan pers yang mampu menyampaikan fakta dengan benar, sekaligus menangkal berita-berita yang menyesatkan,” ungkapnya.
Di akhir pelatihan, Agus mendorong para peserta untuk menjadi jurnalis yang menjunjung tinggi etika dan kebenaran, serta membuka diri untuk berkolaborasi dengan insan pers di luar LDII. Menurutnya, sinergi ini penting agar informasi positif, baik dari LDII maupun pemerintah, dapat tersampaikan secara luas dan diterima masyarakat dengan baik.
“Dengan bersinergi, kita bisa memastikan berita-berita yang membangun dari Kabupaten Lamongan dapat menjangkau masyarakat secara tepat dan utuh,” pungkasnya.
Pelatihan jurnalistik ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam membangun lingkungan informasi yang sehat, akurat, dan mendidik.
Tidak ada komentar